SEARCH AT GOOGLE

Custom Search

Senin, 21 April 2008

paid blogger

Seiring dengan berkembangnya “status” blogger di Indonesia, para publisher yang sudah ngetop mulai melirik adanya paid blogger untuk membantu kegiatannya. Apa sih sebenarnya paid blogger itu? Kasarnya, paid blogger adalah pegawai, yang bekerja untuk publisher tertentu dengan menulis content tertentu, dengan imbalan “gaji”.

Tentunya ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Seperti halnya pegawai kantoran, paid blogger dibebani target tertentu, misalnya 3 tulisan per hari atau 5 tulisan per minggu. Pembayarannya bisa berdasarkan setiap post yang dibuat ataupun fix salary per bulan.

Apa faktor yang mendorong adanya jenis “pekerjaan baru” bernama paid blogger ini? Anggaplah blog itu sebagai usaha. Ketika awalnya usaha dirintis, sang pendiri berjuang mati-matian sendirian untuk membesarkan usahanya ini. Ketika sudah established - dan menghasilkan - biasanya pendiri beralih ke mainan baru untuk meningkatkan potensi cashflow-nya. Nah, gimana nasib usaha lama?

Kecenderungannya pendiri sering merasa keteteran untuk mengurusi blog lamanya, apalagi jika blog-nya mengulas tentang berita terkini. Gimana solusi yang paling enak supaya bisa bermain dengan blog baru, sementara blog lama tetap ada yang mengurus?

Tentunya langkah paling tepat adalah mencari orang lain untuk menjadi pemelihara blog lama. Kesulitan utama adalah biasanya adalah mencari orang yang paling sesuai. Orang yang sesuai adalah orang yang memang punya passion terhadap topik blog tersebut, memiliki pengetahuan yang cukup tentang topik itu, dan pastinya punya waktu untuk mengisi content.

Kenyataannya, banyak orang yang tidak mampu konsisten memelihara blog yang dipercayakan kepadanya. Alasan utama biasanya salary, minat, dan waktu. Tiga alasan tadi bisa jadi berurutan sesuai dengan prioritas. Sekarang bayangkan, jika ada situs yang perlu diupdate setiap hari, 3-5 post sehari, tapi cuma dibayar 100 ribu sebulan misalnya. Karena reward-nya kurang, seorang paid blogger mulai berkurang minatnya terhadap blog dan topik tersebut. Ujung-ujungnya, dia merasa waktunya terlalu berharga untuk dibuang bagi pendapatan yang tidak seberapa.

Bagaimana solusinya? Cara paling tepat adalah menyadari bahwa paid blogger bisa menjadi suatu pekerjaan yang profesional. Profesional di sini adalah hasil sebanding dengan salary. Jika mengharapkan mendapatkan paid blogger secara full time, bayarlah dengan salary yang sepadan, yang seharusnya sama dengan pekerja kantoran. Dengan adanya insentif ini, saya yakin bahwa keinginan seseorang untuk loyal sebagai paid blogger menjadi semakin kuat.

Kenapa semakin kuat? Karena blogger sendiri adalah pekerjaan yang remote. Pekerjaan yang bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Blogger tidak perlu capek-capek 2 jam di jalan untuk mencapai tempat kerja. Cukup dibutuhkan komputer dan koneksi Internet - serta dedikasi.

Layakkah paid blogger dibayar segitu tingginya? Kembali lagi ke niat publisher. Jika blog yang dikelola sepenuhnya oleh seorang paid blogger menghasilkan 20 juta sebulan misalnya, apa pantas jika paid blogger-nya hanya diupahi seperseratusnya? Hari gini mencari pekerja yang loyal saja susah, apalagi blogger yang loyal. Tentunya ini dibarengi dengan tanggung jawab penuh dari paid blogger tersebut untuk mengelola dengan sepenuh hati blog terkait, seakan-akan blog itu adalah miliknya sendiri.

Nah, sekarang jika sudah berminat, di mana mencari lowongan paid blogger? Di luar negeri banyak sekali job board yang memuat lowongan pekerjaan sebagai paid blogger dengan berbagai macam topik. Di antaranya adalah Jobs.Problogger dan FreelanceSwitch Job Listings. Di Indonesia nampaknya job board seperti ini mulai dirintis oleh pakar kita, Cosa Aranda, dengan Market place-nya.

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

Lunatic © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO