SEARCH AT GOOGLE

Custom Search

Kamis, 04 September 2008

Barat dan al-Qur'an;Antara Ilmu dan Tendensi [1]

"Dalam sejarah, penerjemahan al-Qur’an pertama kali dilakukan oleh ketua gereja Cluny, Petrus
Agung Peter The Venerable asal Prancis pada tahun 1143 M. Dengan bantuan pendeta Robert Ketton asal Inggris dan
Herman Dalmash dari Jerman, demi mendapatkan pengetahuan tentang al-Qur’an kitab umat Islam
–yang pada zamannya menjadi agama yang berkembang pesat di Andalusia, Spayol- penerjemahan al-
Qur’an kemudian ia lakukan. Terjemahan tersebut sekitar empat abad lamanya hanya dimilki oleh gereja untuk
dipelajari dan tidak diizinkan dicetak diluar gereja dengan alasan sepaya umat Kristen tidak mempunyai kesempatan
mempelajari al-Qur’an terjemahan tersebut, hingga tidak aka ada penganut Kristen yang murtad dari
agamanya.Pertengahan Abad 16 tahun 1543, di bawah pengawasan seorang Swiss bernama Teidoor, terjemahan ini
kemudian dicetak. Tahun 1550 untuk kedua kalinya dicetak dalam tiga jilid. Meskipun mengandung kesalahan
penerjemahan dan kekeliruan tidak sedikit, tapi kehausan bangsa Eropa untuk mempelajari kitab suci kaum Muslim
disamping ketakutan serta kekhawatiran melakukan penerjemahan terhadap kitab mereka bila kemudian menyebar di
tengah-tengah masyarakat non-Muslim, karya Petrus ini bukan hanya diterima di tengah bangsa Eropa, lebih dari itu,
menjadi referensi terjemahan al-Qur’an untuk bahasa-bahasa Latin lain seperti Italia, Jerman dan Belanda."




Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

Lunatic © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO